Monday, 16 November 2015

TOKOH SASTRA


MENCARI TOKOH TERKENAL DAN KARYA NYA YANG TERKENAL
 
        I.            SKALA NASIONAL
Profil Tokoh :  Haji Abdul Malik Karim Amrullah
Haji Abdul Malik Karim Amrullah lahir pada tahun 1908 di desa kampung Molek, Meninjau, Sumatera Barat, HAMKA sendiri merupakan singkatan dari nama beliau yakni Haji Abdul Malik Karim Amrullah, Hamka merupakan putra dari Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yg juga merupakan ulama di tanah minang, diawali bekerja sebagai guru agama pada tahun 1927 di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan dan guru agama di Padang Panjang pada tahun 1929. Hamka kemudian dilantik sebagai dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957 hingga tahun 1958.
Setelah itu, beliau diangkat menjadi rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor Universitas Mustopo, Jakarta. Dari tahun 1951 hingga tahun 1960, beliau menjabat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia, tetapi meletakkan jabatan itu ketika Sukarno menyuruhnya memilih antara menjadi pegawai negeri atau bergiat dalam politik Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Buya Hamka merupakan sosok otodidak dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat. Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, beliau dapat menyelidiki karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti, dan Hussain Haikal. Melalui bahasa Arab juga, beliau meneliti karya sarjana Perancis, Inggris dan Jerman, beliau juga rajin membaca dan bertukar-tukar pikiran dengan tokoh-tokoh terkenal Jakarta seperti HOS Tjokroaminoto, Raden Mas Soerjopranoto, Haji Fachrudin, AR Sutan Mansur, dan Ki Bagus Hadikusumo sambil mengasah bakatnya sehingga menjadi seorang ahli pidato yang andal.
Hamka aktif dalam Muhammadiyah, terpilih menjadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah, menggantikan S.Y. Sutan Mangkuto pada tahun 1946. Pada tahun 1953, Hamka dipilih sebagai penasihat pimpinan Pusat Muhammadiah. Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali melantik Hamka sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia tetapi beliau kemudiannya mengundurkan diri pada tahun 1981 karena nasihatnya tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.
beliau juga wartawan, penulis, editor, dan penerbit. Sejak tahun 1920-an, Hamka menjadi wartawan beberapa buah surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, beliau menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, beliau menjadi editor dan menerbitkan majalah al-Mahdi di Makassar. Hamka juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, dan Gema Islam. Hamka juga menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif seperti novel dan cerpen. Karya ilmiah terbesarnya ialah Tafsir al-Azhar dan antara novel-novelnya yang mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastera di Malaysia dan Singapura termasuklah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka'bah, dan Merantau ke Deli.
Hamka juga diberikan sebutan Buya, yaitu panggilan buat orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati. Ayahnya adalah Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yang dikenal sebagai Haji Rasul, yang merupakan pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau, sekembalinya dari Makkah pada tahun 1906. Beliau dibesarkan dalam tradisi Minangkabau. Masa kecil HAMKA dipenuhi gejolak batin karena saat itu terjadi pertentangan yang keras antara kaum adat dan kaum muda tentang pelaksanaan ajaran Islam. Banyak hal-hal yang tidak dibenarkan dalam Islam, tapi dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Karya yang terkenal : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Saat ini banyak orang membicarakan Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk yang diambil dari Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk karya sastra Buya Hamka, Beliau sosok cendekiawan Muslim Indonesia yang paling berpengaruh dalam dunia sastra, agama dan filsafat Islam. Ulama terkenal dari era awal abad ke-20 ini memang memiliki pengaruh yang luas dalam bidang sastra dan keagamaan, terutama filsafat, tafsir dan sejarah agama Islam. Buya Hamka jelas lebih dari sekedar ulama yang hanya berkutat dengan urusan formalitas agama Islam semata. Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah juga merupakan aktifis agama dan perjuangan melawan penjajahan, kemiskinan dan masalah sosial, yang membuktikan bahwa ia adalah salah satu tokoh agama yang berpikiran progresif.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan sebuah karya tersohor oleh Prof Dr. Hamka. Ianya adalah kisah cinta seorang pemuda kampung miskin yang tidak punya saudara bernama Zainuddin terhadap seorang gadis dari keluarga ternama bernama Hayati. Cinta mereka tidak mendapat restu keluarga Hayati. Pinangan Zainudin ditolak. Hayati dijodohkan dengan pemuda pilihan keluarga bernama Aziz yang dikatakan lebih layak mendampingi Hayati. Ibarat ruas telah bertemu buku, bagai janggut pulang ke dagu, sama berbangsa keduanya, satu bulan satu matahari. Begitulah pandangan keluarga Hayati, ketika mereka sepakat menjodohkan Hayati dan Aziz.

Cerita ini berkisar tentang semangat juang Zainuddin, bagaimana merana dan melaratnya hidup Zainuddin setelah cintanya ditolak oleh keluarga Hayati. Kemudian beliau bangun semula dari segala kedukaan, membuka lembaran baru dalam hidupnya menjadi seorang penulis yang ternama dan berjaya. Ia menceritakan tentang kesetiaan, cinta dan kasihnya Zainuddin terhadap Hayati. Meski Hayati sudah berkahwin tetapi sebaik mendapat tahu tentang kesusahan yang dihadapi Hayati, lantaran suaminya yang suka berpoya-poya serta tidak bertanggung-jawab, Zainuddin terus membantu tanpa ada dendam dan benci. Sesungguhnya cinta yang suci itu akan terus mekar di dalam hati hingga ke hujung nyawa begitulah jua cinta antara Zainuddin dan Hayati.
Cerita cinta ini disampaikan kepada pembaca melalui surat-surat yang ditulis oleh Zainuddin dan Hayati. Membaca surat-surat ini akan membawa kita terbang jauh ke dasar hati mereka. Sebuah cerita yang menyayat hati. Berkisar tentang pangkat dan darjat. Antara kekuatan jiwa, keimanan dan tuntutan nafsu.
Prof. Dr. Hamka menulis buku ini ketika beliau berusia 31 tahun ketika darah masih muda, khayalan dan sentimen masih memenuhi jiwanya dan beliau dikritik hebat kerana ia adalah sebuah buku cinta sedangkan pada zaman itu buku yang sebegini tidak pernah diterbitkan. Tetapi setelah sepuluh tahun berlalu, masyarakat mulai faham akan perlunya kesenian dan keindahan dalam hidup manusia. Sehinggakan ada yang bertanya bila lagi Dr akan menulis cerita yang begini hebat seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Di Bawah Lindungan Kaabah.

     II.          SKALA INTERNASIONAL
Nama tokoh : Arthur Ignatius Conan Doyle
Pada tanggal 22 Mei 1859, Arthur Conan Doyle lahir di Edinburgh, Skotlandia. Pada tahun 1890 novelnya, A Study in Scarlet, memperkenalkan karakter Detektif Sherlock Holmes. Doyle akan pergi untuk menulis 60 cerita tentang Sherlock Holmes. Dia juga berusaha untuk menyebarkan agama Spiritualisme melalui serangkaian buku yang ditulis dari tahun 1918 sampai 1926. Doyle meninggal karena serangan jantung di Crowborough, Inggris pada 7 Juli 1930.
Kehidupan awal
Pada tanggal 22 Mei 1859, Arthur Conan Doyle lahir makmur, ketat keluarga Irlandia-Katolik di Edinburgh, Skotlandia. Meskipun keluarga Doyle yang dihormati di dunia seni, ayahnya, Charles, yang adalah seorang pecandu alkohol seumur hidup, memiliki beberapa prestasi untuk berbicara tentang. Ibu Doyle, Mary, adalah seorang wanita yang hidup dan terdidik yang suka membaca. Dia sangat senang menceritakan anak muda cerita aneh nya. Antusias dan animasi sambil berputar cerita liar memicu imajinasi anak. Sebagai Doyle kemudian mengingat dalam biografinya, "Di masa awal saya, sejauh yang saya bisa ingat apa-apa sama sekali, cerita hidup dia akan memberitahu saya menonjol sehingga dengan jelas bahwa mereka mengaburkan fakta-fakta nyata dalam hidup saya."
Pada usia 9, Doyle tawaran selamat tinggal menangis kepada orang tuanya dan dikirim ke Inggris, di mana ia akan menghadiri Hodder Place, Stonyhurst-a Jesuit persiapan sekolah dari 1868 hingga 1870. Doyle kemudian melanjutkan studi di Stonyhurst College untuk lima tahun ke depan. Untuk Doyle, pengalaman asrama sekolah brutal: banyak teman-teman sekelasnya diganggu dia, dan sekolah dipraktekkan hukuman fisik kejam terhadap mahasiswa. Seiring waktu, Doyle menemukan pelipur lara dalam bakat nya untuk mendongeng, dan mengembangkan penonton bersemangat siswa yang lebih muda.

Pendidikan Kedokteran dan Karir
Ketika Doyle lulus dari Stonyhurst College pada tahun 1876, orang tuanya berharap bahwa ia akan mengikuti jejak keluarganya dan belajar seni, sehingga mereka terkejut ketika ia memutuskan untuk mengejar gelar dokter di Universitas
Sir Arthur Ignatius Conan Doyle KGStJ, DL (22 Mei 1859 - 7 Juli 1930) adalah seorang penulis dan dokter Inggris, paling terkenal karena cerita fiksi tentang detektif Sherlock Holmes, yang umumnya dianggap tonggak di bidang fiksi kejahatan. Ia juga dikenal karena menulis petualangan fiksi karakter kedua ia menemukan, Profesor Challenger, dan untuk mempopulerkan misteri Mary Celeste. [1] Ia adalah seorang penulis yang produktif yang karya-karyanya yang lain termasuk fantasi dan ilmu cerita fiksi, drama, roman , puisi, non-fiksi dan novel sejarah.
sebagai gantinya. Di sekolah kedokteran, Doyle bertemu mentornya, Profesor Dr. Joseph Bell, yang kekuatan pengamatan yang tajam kemudian menginspirasi Doyle untuk menciptakan karakter detektif terkenal fiksi, Sherlock Holmes. Di University of Edinburgh, Doyle juga memiliki nasib baik untuk bertemu teman-teman sekelas dan rekan penulis masa depan James Barrie dan Robert Louis Stevenson. Sementara seorang mahasiswa kedokteran, Doyle mengambil sendiri pertama menusuk nya menulis, dengan sebuah cerita pendek berjudul The Mystery of Sasassa Loire. Yang diikuti oleh cerita kedua, The Tale Amerika, yang diterbitkan di London Society.
Selama tahun ketiga Doyle dari sekolah kedokteran, ia mengambil pos ahli bedah kapal berlayar di kapal penangkap ikan paus untuk Lingkaran Arktik. Pelayaran terbangun rasa Doyle petualangan, perasaan bahwa ia dimasukkan ke dalam cerita, Kapten Bintang Kutub.
Karya terkenal : Detektif Conan
Sherlock Holmes (/ ʃɜrlɒk hoʊmz /) adalah seorang detektif fiksi yang diciptakan oleh penulis Skotlandia dan dokter Sir Arthur Conan Doyle, lulusan dari University of Edinburgh Medical School. Sebuah berbasis di London "detektif konsultan" yang kemampuannya berbatasan dengan fantastis, Holmes dikenal penalaran logis yang cerdik, kemampuannya untuk mengadopsi hampir semua penyamaran dan penggunaan ilmu forensik untuk memecahkan kasus yang sulit.
Holmes, yang pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1887, adalah fitur dalam empat novel dan 56 cerita pendek. Novel pertama, A Study in Scarlet, muncul di Natal Tahunan Beeton di 1887 dan yang kedua, The Sign of Four, di Majalah Bulanan Lippincott di tahun 1890. Popularitas karakter tumbuh dengan seri pertama cerita pendek dalam The Strand Magazine, mulai dengan "A skandal di Bohemia" pada tahun 1891; tambahan seri cerita pendek dan dua novel (diterbitkan dalam bentuk serial) muncul dari kemudian ke 1927. Peristiwa dalam cerita-cerita berlangsung dari sekitar 1880-1914.
Semua kecuali empat cerita yang diriwayatkan oleh teman dan penulis biografi Holmes, Dr. John H. Watson. Dua yang diriwayatkan oleh Holmes sendiri ("Petualangan Soldier pucat" dan "Petualangan Singa Mane"), dan dua lainnya ditulis sebagai orang ketiga ("Batu Mazarin" dan "Nya terakhir Bow" ). Dalam dua cerita ("Petualangan Musgrave Ritual" dan "Petualangan Gloria Scott"), Holmes mengatakan Watson cerita dari ingatannya, dengan Watson menceritakan kisah bingkai. Yang pertama dan keempat novel, A Study in Scarlet dan The Valley of Fear, termasuk bagian-bagian yang panjang narasi mahatahu peristiwa yang tidak diketahui baik Holmes atau Watson.
Doyle mengatakan bahwa pembuatan karya fiksi Holmes terinspirasi oleh Joseph Bell, seorang ahli bedah di Royal Infirmary of Edinburgh untuk siapa ia bekerja sebagai juru tulis. Penulis produktif ini juga memiliki empat buku yang paling populer yaitu Sherlock Holmes selama tahun 1890-an dan awal 1900-an: The Sign of Four (1890), The Adventures of Sherlock Holmes (1892), The Memoirs of Sherlock Holmes (1894) dan The Hounds of Baskervilles , yang diterbitkan pada tahun 1901. pada tahun 1893, untuk jijik Doyle pembaca, ia telah berusaha untuk membunuh karakternya Sherlock Holmes agar lebih fokus pada menulis tentang Spiritualisme. Pada tahun 1901, bagaimanapun, Doyle Sherlock Holmes diperkenalkan kembali sebagai hantu di The Hounds of Baskervilles dan kemudian membawanya kembali ke kehidupan di Petualangan Rumah Kosong sehingga karakter yang menguntungkan bisa mendapatkan Doyle uang untuk mendanai pekerjaan misionaris itu. Doyle juga berusaha untuk menyebarkan imannya melalui serangkaian karya tertulis, yang terdiri dari The New Revolution (1918), The Vital Pesan (1919), The Wanderings dari Spiritualist (1921) dan Sejarah Spiritualisme (1926).

No comments:

Post a Comment

CONTOH LAPORAN PERJALANAN KE GALERI LUKISAN

LAPORAN PERJALANAN KE MASJIDI GALERI LUKISAN Laporan: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Apres...