Tugas
SEJARAH PERKEMBANGAN
JURNALISTIK DI INDONESIA
OLEH :
ISBUL ANSARI
N1A4 14 003
FAKULTAS ILMU
BUDAYA
JURUSAN
SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2014
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN JURNALISTIK DI INDONESIA
A.
SEJARAH JURNALISTIK DI
INDONESIA
Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan
media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes
Gutenberg.
Jurnalistik di Indonesia
mulai masuk pada masa pergerakan. Berdasarkan sejarah, jurnalistik Indonesia dibagi menjadi 3 golongan.
1.
Pers
Kolonial
Pers Kolonial merupakan pers yang dibangun oleh orang-orang Belanda di
Indonesia. Pada Abad ke-18, muncul surat kabar berama Bataviasche Nouvellesd.
Sejak saat itu bermunculan surat kabar dengan bahasa Belanda yang isinya bertujuan untuk membela kaum kolonialis.
2.
Pers Cina
Muncullah surat kabar yang dibuat oleh orang-orang Cina. Media ini dibuat sebagai media
pemersatu keturunan Tionghoa di Indonesia.
3.
Pers Nasional
Pers Nasional muncul pada abad ke-20 di Bandung dengan
nama Medan Priayi. Media yang dibuat oleh Tirto Hadisuryo atau
Raden Djikomono, diperuntukan sebagai alat perjuangan pergerakan
kemerdekaan. Tirto Hadisuryo akhirnya dianggap sebagai pelopor peletak
dasar-dasar jurnalistik modern di Indonesia.
B.
PERKEMBANGAN JURNALISTIK DI
INDONESIA
Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan kewartawanan
sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timoer, Bintang
Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode
terbit.
Pada masa pendudukan
Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini
dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia
Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara
Asia.
Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi kewartawanan. Pemerintah
Indonesia menggunakan Radio
Republik Indonesia sebagai media komunikasi.
Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962
inilah Televisi
Republik Indonesia muncul dengan teknologi
layar hitam putih.
Masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan media massa. Kasus Harian
Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh kentara dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini
dipegang melalui Departemen Penerangan dan Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI). Hal inilah yang
kemudian memunculkan Aliansi
Jurnalis Independen yang mendeklarasikan diri
di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara.
Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI
tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi. Kegiatan kewartawanan
diatur dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang dikeluarkan Dewan Pers dan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 yang dikeluarkan oleh
Komisi Penyiaran Indonesia atau KP
No comments:
Post a Comment