Kata Semiotika berasal dari kata Yunani semion,yang
berarti tanda, atau seme yang berarti penafsiran tanda.Maka Semiotika berarti
ilmu tentang tanda.Semiotik adalah ilmu tentang pengkajian tanda dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan tanda. Anatara lain : macam-macam tanda,proses
penciptaan tanda ,penggunaan tanda dan proses pemaknaan tanda. Ada beberapa
ahli yang menanamkan ilmu tenang tanda sebagai Semiologi.
Charles Sanders Pierce mengemukakan bahwa “ a relationship
among sign , an object a meaning” suatu hubungan di antara tanda, objek
dan makna. Menurut Eco di kutip dari buku Alex Sobur , secara terminologis semiotik
dapat di definisikan sebagai berikut : Ilmu yang mempelajari sederatan luas
peristiwa –peristiwa,objek-objek,seluruh kebudayaan sebgai tanda.Tanda
didefinsikan sebagai sesuatu yang diatas dasar konvensi sosial yang tergabung
sebelumnya,dapat dianggap memiliki sesuatu yang sangat lain.
Menurut Alex Sobur
secara etimologis, istilah semiotika berasal dari yunani “semion” yang berarti
“tanda”.Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu atas dasar konvensi
sosial yang tergabung sebelumnya,dapat dianggap memiliki sesuatu yang lain.
Kita
sering menggunakan kata “sing” untuk memperkuat komunikasi kita.kaena semiotika
digunakan untuk menganalisis media.karena pesan yang terdapat dalam media memiliki
makna atau pesan tertentu yang perlu dimaknai guna mengetahui maksud dari isi
pesan tersebut.
Dalam buku semiotika komunikasi ,alex sobur mengatakan
,semiotika adalah sesuatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.Tanda
tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan
didunia ini ditengah tengah manusia dan bersama sama manusia.
Studi
semiotika terbagi menjadi 3 yaitu :
1.
semantik
:studi bagaimana tanda berkaitan dengan sesuatu diluar tanda.keterkaitan
bersifat arbiter atau bebas,dalam arti tidak dapat dilogikakan.
2.
sintaktik
:studi tentang keterkaitan tanda dengan tanda lain sebuah tanda yang memiliki
arti tergantung tanda lain.
3.
pragmatik
:studi tentang bagaimana penggunaan tanda dalam kehidupan manusia sehari hari.
Menurut John Fiske
kata semiotika atau semiology berasal dari bahasa yunani,semion yang berarti
tanda.menurut john fiske,semiotika adalah studi tentang petanda dan makna dari
system tanda,ilmu tentang bagaimana makna dibangun dalam “teks”media; atau
studi tentang bagaimana tanda dari jenis karya apapun dalam masyarakat
mengkomunikasikan makna.
John
fiske mengatakan bahwa terdapat 3(tiga) area penting dalam studi semiotika
yaitu :
1.
tanda
itu sendiri,terdiri dari beberapa jenis tanda yang berasal dari disiplin ilmu
yang berbeda, dengan pengertian yang berbeda dandengan cara yang
menghubungkan mereka dengan para penggunanya.
2.
.kode
atau sistem dimana tanda tandanya beraturan.penelitian ini meliputi cara
beragam kode yang telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sosial dan budaya,
atau mengembangkan saluran komunikasi yang tersedia.
3.
budaya
yang berada dalam kode dan system yang berjalan.sifatnya pada keberadaan dan
bentuk kode dan tanda itu sendiri.
Dari ketiga bidang studi utama semiotika diatas, bidang
ketigalah yang akan digunakan dalam penelitian ini.hal ini mengingat bahwa
semiotika berusaha untuk menggali hakikat system tanda yang beranjak keluar
kaidah tata bahasa dan sitaksis dan yang mengatur arti teks yang rumit,
tersembunyi, dan tergantung pada kebudayaan.
Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa
dipersepsikan oleh indera kita tanpa mengacu pada sesuatu diluar tanda itu
sendiri dan bergantung pada pengenalan oleh penggunanya sehingga bisa disebut
tanda. Tanda tanda yang sering digunakan dalam program televisi dapat
dikategorikan menjadi tiga evel yaitu sebagai berikut:
1. level
realitas
Kode kode sosial yang termasuk dalam
level pertama ini yakni meliputi appearance(penampilan), dress (kostum), make
up (riasan), environment(lingkungan),behaviour(perilaku),speech(gaya
bicara),gesture (gerakan),expression(ekspresi).
2. level representasi
Kode kode yang termasuk dalam level
kedua ini berkaitan dengan kode kode teknik,seperti camera (kamera), lighting(pencahayaan),
editing(pertelevisian), music (Musik) dan sound(suara).mencakup kode kode
representasi seperti narrative (narasi), conflict (konflik), character
(karakter),action (aksi),dialogue(dialog),setting (latar),dan casting
(pemeran).
3. level ideology
Terorganisir dalam penerimaan hubungan sosial oleh kode kode
ideology seperti :individualis, patriaki, ras, kelas, materialisme,
kapitalisme, dan lain lain.
Teori
Semiotik ini dikemukakan oleh Ferdinand
De Saussure (1857-1913). Dalam teori ini semiotik dibagi menjadi dua bagian
(dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan pertanda (signified). Penanda dilihat
sebagai bentuk/wujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur, sedang
pertanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi dan/atau
nilai-nlai yang terkandung didalam karya arsitektur. Eksistensi semiotika
Saussure adalah relasi antara penanda dan petanda berdasarkan konvensi, biasa
disebut dengan signifikasi. Semiotika signifikasi adalah sistem tanda yang
mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah sistem berdasarkan aturan atau
konvensi tertentu.
Kesepakatan sosial diperlukan untuk dapat memaknai tanda tersebut.
Menurut
Saussure, tanda terdiri dari: Bunyi-bunyian dan gambar, disebut signifier atau
penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, disebut signified.
Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang
objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda tersebut. Objek bagi
Saussure disebut “referent”. Hampir serupa dengan Peirce yang mengistilahkan
interpretant untuk signified dan object untuk signifier, bedanya Saussure
memaknai “objek” sebagai referent dan menyebutkannya sebagai unsur tambahan
dalam proses penandaan. Contoh: ketika orang menyebut kata “anjing” (signifier)
dengan nada mengumpat maka hal tersebut merupakan tanda kesialan (signified).
Begitulah, menurut Saussure, “Signifier dan signified merupakan kesatuan, tak
dapat dipisahkan, seperti dua sisi dari sehelai kertas.” (Sobur, 2006).
Sumber:
http://mettayualin.blogspot.co.id/2013/11/semiotika-para-ahli.html. Diakses
pada tanggal 18 September 2015.
http://jaririndu.blogspot.co.id/2011/11/teori-semiotik-menurut-para-ahli.html.
Diakses pada tanggal 18 September 2015.