Makalah Kemaritiman (Potensi Tanjung Kayu Angin)-Pantai kayu angin adalah salah satu destinasi wisata laut yang memiliki kemiripan dengan pantai Kuta Bali. Tanjung Kayu Angin ini memiliki Suasana dan pemandangan alam yang begitu sejuk, yang tidak kalah dengan pantai Kuta Bali. . Bahkan, aset pariwisata Kolaka ini telah mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar bagi Pemda Kolaka.Namun sayangnya, obyek wisata yang cukup indah ini sekarang telah diabaikan begitu saja. Untuk lebih jelasnya anda dapat membaca makalah ini bawah ini.
“ POTENSI OBYEK WISATA LAUT TANJUNG KAYU ANGIN”
OLEH :
ISBUL
ANSARI
N1A4
14 003
FAKULTAS
ILMU BUDAYA
JURUSAN
SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2014
BAB I
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
WISATA LAUT TANJUNG KAYU ANGIN
Terletak di Desa Sani-Sani Kecamatan Samaturu Kabupaten
Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Tanjung Kayu Angin ini adalah salah satu
Obyek wisata laut yang sangat potensial untuk pengembangan dunia Pariwisata di
Kabupaten Kolaka.Tanjung Kayu Angin merupakan sebuah obyek wisata yang dimiliki
Kabupaten Kolaka selain Pantai Tamborasi dan permadian Alam Ulunggolaka.
Tanjung Kayu Angin ini memiliki ciri khas lain dari kedua obyek wisata tersebut,yaitu
lokasinya yang berhadapan langsung dengan Pulau Padamarang dan Pulau Lambasina,kemudian
potensi karangnya yang masih hidup dibawah kedalaman tempat berkumpulnya
berbagai jenis hewan laut.
Salah seorang penjaga obyek wisata tanjung kayu angin
mengatakan selama ini sudah banyak pengunjung yang mendatangi tanjung kayu
angin baik dari Kolaka maupun dari luar Kota Kolaka,”sudah banyak orang yang
datang ingin melihat pantai ini karena suasananya yang berbeda, namun sangat
disayangkan karena akses untuk masuk ke lokasi wisata ini masih terbatas karena
tidak adanya jalur darat yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.”katanya
ketika ditemui.
Untuk itu dirinya sengaja tidak memberikan karcis masuk
kepada para pengunjung dikarenakan saat ini lebih memilih untuk bersosialisasi
kepada para pengunjung,”saya memang tidak memberikan karcis masuk ke lokasi
kepada para pengunjung,untuk sementara kita sosialisasikan saja dulu obyek
wisata ini kepada Masyarakat,memang pernah ada orang datang dari Dinas
Pariwisata Sultra dan menanyakan mengenai karcis tanda masuk namun setelah
diberikan penjelasan mengenai kondisi obyek wisata ini akhirnya mereka mengerti
dan retribusi yang kami dapatkan hanya uang sewa gazebo yang besarannya hanya
50 ribu serta ban dalam milik masyarakat sekitar yang di sewa para
pengunjung.”tambahnya.
Objek wisata
tanjung kayu angin memiliki potensi keindahan yang tak kalah menariknya dengan
objek wisata pantai yang sudah dikenal luas di dunia seperti Bunaken dan
Wakatobi. Hanya saja, objek wisata tanjung kayu angin yang terletak diDesa
Sani-sani Kecamatan Samaturu (ekitar 30 Km dari kota Kolaka) belum tergarap
secara maksimal utamanya dalam hal promosi wisata.
Padahal, objek
wisata tanjung kayu angin seluas 12 hektar, juga memiliki keindahan karang
bawah laut seperti halnya Bunaken. Airnya cukup bersih dan dikelillingi
gugusan pulau-pulau kecil seperti Pulau Padamarang dan Lambasina serta
daratannya merupakan daratan pasir putih.
Secara bertahap,
Pemkab Kolaka melalui Dinas Pariwisata sebenarnya sudah melengkapi
infrastruktur wisata seperti pondokan, gazebo. Hanya saja fasilitas tersebut
masih sangat minim. Jalan masuk wisata sepanjang 1 Km serta jembatan
penyeberangan sepanjang 100 meter juga sudah dibangun secara swadaya oleh
Pemkab Kolaka melalui bedah kecamatan 2010. Hanya saja, jembatan non
permanen yang ada belum dapat dilalui kendaraan roda empat. Sehingga
pengunjung yang mengendarai roda empat terpaksa harus memarkir kendaraannya
jauh diluar sana (+1 Km) dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki atau
menggunakan jasa sewa ojek. Untuk ojek ada dua pilihan yakni ojek sepeda
motor atau ojek laut yakni perahu sewa.
Selain masih
minimnya infrastruktur pelengkap wisata, fasilitas renang yang mungkin bisa
disewakan kepada pengunjung juga masih sangat minim. Untungnya, saat ini
sudah ada perkumpulan penggemar renang yang dimotori anak-anak muda Kolaka yang
tergabung dalam organisasi Kolaka Diving Club. Mereka inilah yang rajin
beraktivitas mendokumentasikan keindahan bawah laut Tanjung Kayu Angin.
Salah seorang
wartawan radio 68 H Jakarta, Suparman Sultan, menilai Pemkab Kolaka dalam hal
ini Dinas Pariwisata Kolaka belum punya konsep bagaimana “menjual” objek wisata
daerah ke luar. Padahal, daerah ini sebenarnya memiliki potensi objek
wisata seperti tanjung yang bisa mendatangkan pendapatan daerah.
Bahkan
Pantai kayu angin adalah salah satu destinasi wisata laut yang memiliki
kemiripan dengan pantai Kuta Bali. Tanjung Kayu Angin ini memiliki Suasana dan
pemandangan alam yang begitu sejuk, yang tidak kalah dengan pantai Kuta Bali. .
Bahkan, aset pariwisata Kolaka ini telah mampu menghasilkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) yang cukup besar bagi Pemda Kolaka.Namun sayangnya, obyek wisata
yang cukup indah ini sekarang telah diabaikan begitu saja.
Pada
pemerintahan Buhari Matta sebagai Bupati Kolaka, obyek wisata ini hampir setiap
hari dikunjungi oleh masyarakat lokal untuk rekreasi.Sehingga, pada saat itu,
Buhari matta sebagai Bupati Kolaka mengintruksikan kepada semua SKPD,
perusahaan BUMN/BUMD serta semua kalangan pelaku bisnis untuk membangun
masing-masing villa di tempat obyek wisata Kayu Angin yang luasnya sekira 10
hektare (Ha). Namun sayangnya, ditengah perjalanan, obyek wisata ini nampaknya
tidak dikelola dengan baik. Bahkan, lebih parahnya lagi, berdasarkan pantauan
media ini dilapangan sarana dan prasarana berupa puluhan villa yang sudah
dibangun oleh sejumlah SKPD maupun perusahaan BUMN/BUMD kini sudah tidak
berfungsi.
Ada bangunan yang dinding maupun pintu serta atapnya sudah
hilang. Bahkan, ada bangunan yang sudah rubuh. Belum lagi sepanjang bibir
pantai yang dipenuhi dengan sampah. Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa
pengelolaan obyek wisata ini telah dipihak ketigakan. Namun, pengelolaannya
saling tumpang tindih. Sejumlah warga yang bermukim didalam kawasan pantai kayu
angin, berharap Pemda Kolaka khususnya Bupati Ahmad Safei segera fungsikan
kembali obyek wisata tersebut. Setidaknya, warga yang menetap di dalam kawasan
pantai tersebut mendapatkan penghasilan dan tentunya memberikan kontribusi PAD
kepada Pemda Kolaka.
BAB
II
KESIMPULAN
Obyek wisata Tanjung Kayu Angin yang terletak di Desa Sani-Sani Kecamatan Samaturu
Kabupaten Kolaka ini merupakan salah satu Obyek wisata laut yang sangat
potensial untuk pengembangan dunia pariwisata di Kabupaten Kolaka,provinsi
Sulawesi Tenggara. Lokasi objek ini juga mempunyai ciri khas tersendiri dengan
obyek wisata lainnyayakni berhadapan dengan 2 pulau yaitu Pulau Padamarang dan
Pulau Lambasina.
Objek Wisata
Tanjung Kayu Angin memiliki potensi keindahan yang tak kalah menariknya dengan
objek wisata pantai yang sudah dikenal luas di dunia seperti Bunaken dan
Wakatobi. Hanya saja, objek wisata tanjung kayu angin yang terletak
diDesa Sani-sani Kecamatan Samaturu (ekitar 30 Km dari kota Kolaka) belum
tergarap secara maksimal utamanya dalam hal promosi wisata.
Bahkan
Pantai kayu angin adalah salah satu destinasi wisata laut yang memiliki
kemiripan dengan pantai Kuta Bali. Tanjung Kayu Angin ini memiliki Suasana dan
pemandangan alam yang begitu sejuk, yang tidak kalah dengan pantai Kuta Bali. .
Bahkan, aset pariwisata Kolaka ini telah mampu menghasilkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) yang cukup besar bagi Pemda Kolaka.Namun sayangnya, obyek wisata
yang cukup indah ini sekarang telah diabaikan begitu saja.
kren sekali postingannya broo..
ReplyDeleteSelamat Datang Di SahabatQQ
ReplyDeleteHanya 1 User Id Bisa memainkan 8 Jenis Permainan.
Link:
sahabatwin.com
sahabatwin.net
#agenbandarq #bandarq #pokeronline #domino99 #bandar66 #judionline
#dewapoker