Tuesday, 17 November 2015

POTENSI KEMARITIMAN BUTON

Kota Bau-Bau adalah sebuah kotamadya atau kota otonom yang terletak di pesisir Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Kota ini merupakan salah satu kota di Indonesia yang berada pada kawasan pesisir, sehingga kecenderungan perkembangannya diarahkan pada kawasan pesisir. Selain itu, letak kota ini sangat strategis yaitu sebagai jalur yang menghubungkan antara pelayaran kawasan bagian barat dan bagian timur Indonesia, sehingga cukup ramai sebagai tempat persinggahan dan distribusi barang dan jasa.  Berikut makalah tentang potensi kemaritiman di Kabupaten Buton (Pantai Nirwana)



TUGAS KELOMPOK
“POTENSI KEMARITIMAN DI KABUPATEN BUTON”
(PANTAI NIRWANA)








OLEH:
KELOMPOK III






FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRMA STUDI SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014



KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Potensi Kemaritiman Di Kabupaten Buton” (Pantai Nirwana).

Makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan para teman-teman penyusun yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun dari kekurangan dan kelemahan dari segi isi data, maupun analisisnya. Oleh karna itu, kami sangat berterima kasih kepada pembaca agar tidak segan memberi saran dan kritik yang bersifat membangun kepada kami, mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh penyusun.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi penyusun sendiri.


Kendari, 24 November 2014




Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Indonesia merupakan negara bahari dengan luas 7,7 juta km2 yang terbagi atas kawasan berupa lautan 75 % (5,8 juta km2) dan 25 % (1,9 juta km2) yang berupa daratan yang terdiri dari 17.508 buah pulau yang terdiri atas pulau-pulau besar maupun kecil. Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati (biodiversity) laut terbesar di dunia karena memiliki ekosistem-ekosistem pesisir seperti, hutan mangrove, terumbu karang, dan padang lamun yang sangat luas dan beragam. Sumberdaya ikan diperkirakan terdapat kurang lebih 7.000 jenis ikan terkandung dalam perairan pesisir dan dalam Indonesia. Indonesia juga memiliki panjang garis pantai sepanjang 81.000 km dengan berbagai potensi. Jika melihat kekayaan pesisir tersebut, maka kawasan pesisir berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata (DTW), di antaranya yaitu wisata pantai.
Kota Bau-Bau adalah sebuah kotamadya atau kota otonom yang terletak di pesisir Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Kota ini merupakan salah satu kota di Indonesia yang berada pada kawasan pesisir, sehingga kecenderungan perkembangannya diarahkan pada kawasan pesisir. Selain itu, letak kota ini sangat strategis yaitu sebagai jalur yang menghubungkan antara pelayaran kawasan bagian barat dan bagian timur Indonesia, sehingga cukup ramai sebagai tempat persinggahan dan distribusi barang dan jasa.
Kota Bau-Bau memiliki beragam potensi daerah yang dapat dikembangkan, baik dari sektor bisnis dan perdagangan yang didukung dengan adanya pelabuhan laut skala nasional yang menjadi sektor penyumbang devisa terbesar daerah, potensi kekayaan alam daerah, maupun budaya masyarakat lokal. Seluruh potensi daerah tersebut harus disinambungkan untuk saling mendukung agar terjadi pembangunan daerah yang merata. Salah satu sektor pendukung yaitu sektor pariwisata.
1
Kota Bau-bau memiliki beberapa kawasan pariwisata yang berpotensi untuk dikembangkan dan menjadi daya tarik daerah, di antaranya yaitu pariwisata alam seperti Air Terjun Saparona, Air Jatuh, Permandian Bungi, Pantai Nirwana, Pantai Lakeba dan lain-lain serta pariwisata budaya andalan daerah yaitu Benteng Keraton Buton yang menjadi benteng terbesar di dunia. Pengembangan kawasan pariwisata mendapat dukungan daerah, yaitu melalui kebijakan RTRW Kota Bau-bau dan RIPPDA Kota Bau-Bau. Salah satunya yaitu melalui penetapan Alokasi lahan potensial untuk kawasan rekreasi dan juga penetapan Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP). Salah satu kawasan tersebut yaitu kawasan Pantai Nirwana.
Kawasan Pantai Nirwana merupakan kawasan pantai yang terletak di Kelurahan Sula’a, Kecamatan Betoambari, Kota Bau-Bau yang menjadi alternatif kawasan kunjungan utama bagi wisatawan lokal di Kota Bau-Bau dan Pulau Buton. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata pantai. Keadaan topografinya, kedalaman laut, pasir putih, kualitas air lautnya, biota laut seperti ikan dan terumbu karang, panorama sunset, adat istiadat nelayan setempat serta kondisi lingkungan yang masih alami menjadi kekuatan dan daya tarik wisata kawasan ini.

1.2  Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen kami, La Ode Herman Halika, S.Ip,. M.I. Kom dalam mata kuliah “Wawasan Kemaritiman”. Adapaun manfaat penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui potensi-potensi kemaritiman yang terdapat di Pulau Buton, khususnya Pantai Nirwana yang merupakan obyek wisata yang memiliki panorama alam yang indah.






2

BAB II
PEMBAHASAN 
2.1 Kawasan Pantai Nirwana

















Pantai Nirwana adalah sebuah kawasan obyek wisata bahari yang terletak di bibir pantai barat kota Bau-Bau yang dengan kekayaan dan keunikannya sebagai satu pantai yang memiliki berbagai keunggulan dalam dunia wisata bahari. Kawasan Pantai Nirwana merupakan kawasan pantai yang terletak di Kelurahan Sula’a, Kecamatan Betoambari, Kota Bau-Bau yang menjadi alternatif kawasan kunjungan utama bagi wisatawan lokal di Kota Bau-Bau dan Pulau Buton. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata pantai. Keadaan topografinya, kedalaman laut, pasir putih, kualitas air lautnya, biota laut seperti ikan dan terumbu karang, panorama sunset, adat istiadat nelayan setempat serta kondisi lingkungan yang masih alami menjadi kekuatan dan daya tarik wisata kawasan ini.
Dalam pengembangan, wisata,  suatu daerah yang potensial menjadi daerah tujuan wisata harus memenuhi komponen-komponen wisata yaitu atraksi, aksesibilitas dan sarana prasarana (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2004:16).

3
Kawasan Pantai Nirwana memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dijadikan kawasan wisata pantai, akan tetapi terdapat kendala-kendala yaitu sistem pengelolaan dan keadaan infrastruktur dan sarana yang menjadi komponen utama kawasan wisata belum cukup memadai, bahkan masih sangat kurang. Terdapat pula permukiman penduduk di dalam kawasan pantai yang tidak teratur, serta terdapat masalah kepemilikan lahan.
Berdasarkan gambaran potensi dan kendala serta untuk meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan dalam pengembangan kawasan Pantai Nirwana, maka dibutuhkan suatu konsep pengembangan kawasan wisata yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam mengembangkan kawasan Pantai Nirwana secara berkelanjutan sebagai kawasan wisata pantai di Kota Bau-Bau harus memperhatikan tiga aspek yaitu aspek lingkungan, aspek ekonomi, serta aspek sosial dan budaya. Hal ini dimaksudkan sebagai konsep pengembangan kawasan wisata pantai yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar pada khususnya dan sebagai alternatif bagi pendapatan daerah Kota Bau-Bau pada umumnya, serta mengembangkan lingkungan dan budaya tanpa mengesampingkan kelestarian lingkungan dan budaya tersebut.

2.2 Potensi-potensi yang terdapat di Pantai Nirwana
2.2.1 Potensi kelautan dan perairan
Pantai Nirwana memiliki air laut yang unik. Jika biasanya pantai memiliki satu warna atau dua warna, pantai ini memiliki tiga kombinasi warna sekaligus yakni warna putih, biru kehijauan, dan biru muda. Ketiga warna ini tentu saja terpisah satu sama lain. Pancaran sinar matahari saat di siang hari akan membuat siapapun akan terpukau saat memandangnya. Sehingga tidak heran bila Pantai Nirwana dikatakan sebagai surga Wisata di Sulawesi Tenggara.



4

Di sekitar pantai ini, pengunjung bisa melihat tempat pembudidayaan rumput laut yang dikelola oleh nelayan setempat. Sedangkan di seberang pantai terlihat 2 buah pulau kecil yang seperti mengapung diatas laut, yaitu Pulau Kadatua dan Pulau Siompu.




Ini  adalahPulau Kadatua Dan Siompu

Pantai ini menawarkan panorama pantai dengan pasir putih dan jernihnya air laut serta dihias rindangnya pohon kelapa yang tumbuh di tepi pantai. Pantai ini selalu ramai dikunjungi apalagi pada waktu hari libur atau akhir pekan. Disaat para orang tua sedang menikmati pemandangan pantai ini, anak-anak bisa bermain air atau berenang menggunakan ban yang banyak disewakan di lokasi ini.






 Deretan pohon kelapa


2.2.2  Potensi terumbu karang

            Jika selama ini, warga Kota Bau-Bau hanya memanfaatkan lokasi Pantai Nirwana sebagai lokasi rekreasi dengan keindahan nyiur dan hamparan pasir putih sepanjang sekitar setengah kilometer kini warga juga dapat melakukan kegiatan penyelaman(Diving).

5
            Hal ini terungkap setelah beberapa pekan terakhir mulai tampak aktivitas para turis mancanegara melakukan kegiatan Diving dan pemotretan bawah laut. Keindahan terumbu karang juga menjadi daya tarik tersendiri para turis untuk melakukan kegiatan wisata di Pantai Nirwana. Olehnya itu, tak heran jika di pantai Nirwana ini kerap kita temui aktivitas para turis mancanegara melakukan penyelaman (diving) dan pemotretan bawah laut.


2.2.3 Potensi lautan

            Komunitas karang batu yang umum dijumpai di kawasan Pantai Nirwana yaitu karang yang bercabang (branching) dari Marga Acropora (Acropora Branching), Karang Bercabang (Coral Branching), Karang Jamur (coral mushroom) dan Karang Massive. Sedangkan, berdasarkan hasil surveri ikan karang, jumlah total spesies ikan karang yang teridentifikasi disekitar Pantai Nirwana berjumlah 60 spesies dari 16 famili.


2.2.3 Potensi perikanan
           
            Pantai berpasir putih dengan panjang hamparan lebih dari 1 km ini, mengandung berjuta rahasia yang menakjubkan di tiap-tiap titik atau lokasi yang berada disepanjang kawasan obyek wisata pantai nirwana, berjarak mulai dari 10 meter kearah laut dari bibir pantai, pemandangan terumbu karang yang memiliki keunikan tersendiri dari tiap-tiap titik selam yang terdapat dipantai nirwana,”disini ada yang namanya pasar pari, dimana kita berada diatas kerumunan ikan pari berukuran kecil dan sedang yang tepat kurang lebih 5 meter dari atas permukaan air, drop off atau jurang laut, penyu, ikan barracuda berukuran besar dan kecil, soft coral, dan yang tak kalah  menariknya adalah kita dapat bermain ataupun


6
memegang ikan Claw Fish (ikan Badut) yang begitu indah dan jinak serta berjuta keindahan-keindahan alam bawah laut yang tak akan mampu terangkai oleh huruf dalam kata kecuali datang, selami dan nikmati sensasi menakjubkan dari panorama bawah laut pantai nirwana.



BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan
Pantai Nirwana adalah sebuah kawasan obyek wisata bahari yang terletak di bibir pantai barat kota Bau-Bau yang dengan kekayaan dan keunikannya sebagai satu pantai yang memiliki berbagai keunggulan dalam dunia wisata bahari. Kawasan Pantai Nirwana merupakan kawasan pantai yang terletak di Kelurahan Sula’a, Kecamatan Betoambari, Kota Bau-Bau yang menjadi alternatif kawasan kunjungan utama bagi wisatawan lokal di Kota Bau-Bau dan Pulau Buton. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata pantai. Keadaan topografinya, kedalaman laut, pasir putih, kualitas air lautnya, biota laut seperti ikan dan terumbu karang, panorama sunset, adat istiadat nelayan setempat serta kondisi lingkungan yang masih alami menjadi kekuatan dan daya tarik wisata kawasan ini.

3.2 Saran
Kepada semua pembaca khususnya khususnya mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) atau siapa saja yang menyempatkan membaca makalah ini bila mendapat kekeliruan terhadap materi data analisis kami harap bisa meluruskannya dan memakluminya. Maka kami banyak berharap kepada para pembaca untuk tidak segan memberikan kritik,  saran, dan masukan yang membangun kepada kami.







 




















7


 

Monday, 16 November 2015

TOKOH SASTRA


MENCARI TOKOH TERKENAL DAN KARYA NYA YANG TERKENAL
 
        I.            SKALA NASIONAL
Profil Tokoh :  Haji Abdul Malik Karim Amrullah
Haji Abdul Malik Karim Amrullah lahir pada tahun 1908 di desa kampung Molek, Meninjau, Sumatera Barat, HAMKA sendiri merupakan singkatan dari nama beliau yakni Haji Abdul Malik Karim Amrullah, Hamka merupakan putra dari Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yg juga merupakan ulama di tanah minang, diawali bekerja sebagai guru agama pada tahun 1927 di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan dan guru agama di Padang Panjang pada tahun 1929. Hamka kemudian dilantik sebagai dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957 hingga tahun 1958.
Setelah itu, beliau diangkat menjadi rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor Universitas Mustopo, Jakarta. Dari tahun 1951 hingga tahun 1960, beliau menjabat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia, tetapi meletakkan jabatan itu ketika Sukarno menyuruhnya memilih antara menjadi pegawai negeri atau bergiat dalam politik Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Buya Hamka merupakan sosok otodidak dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat. Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, beliau dapat menyelidiki karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti, dan Hussain Haikal. Melalui bahasa Arab juga, beliau meneliti karya sarjana Perancis, Inggris dan Jerman, beliau juga rajin membaca dan bertukar-tukar pikiran dengan tokoh-tokoh terkenal Jakarta seperti HOS Tjokroaminoto, Raden Mas Soerjopranoto, Haji Fachrudin, AR Sutan Mansur, dan Ki Bagus Hadikusumo sambil mengasah bakatnya sehingga menjadi seorang ahli pidato yang andal.
Hamka aktif dalam Muhammadiyah, terpilih menjadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah, menggantikan S.Y. Sutan Mangkuto pada tahun 1946. Pada tahun 1953, Hamka dipilih sebagai penasihat pimpinan Pusat Muhammadiah. Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali melantik Hamka sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia tetapi beliau kemudiannya mengundurkan diri pada tahun 1981 karena nasihatnya tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.
beliau juga wartawan, penulis, editor, dan penerbit. Sejak tahun 1920-an, Hamka menjadi wartawan beberapa buah surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, beliau menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, beliau menjadi editor dan menerbitkan majalah al-Mahdi di Makassar. Hamka juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, dan Gema Islam. Hamka juga menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif seperti novel dan cerpen. Karya ilmiah terbesarnya ialah Tafsir al-Azhar dan antara novel-novelnya yang mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastera di Malaysia dan Singapura termasuklah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka'bah, dan Merantau ke Deli.
Hamka juga diberikan sebutan Buya, yaitu panggilan buat orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati. Ayahnya adalah Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yang dikenal sebagai Haji Rasul, yang merupakan pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau, sekembalinya dari Makkah pada tahun 1906. Beliau dibesarkan dalam tradisi Minangkabau. Masa kecil HAMKA dipenuhi gejolak batin karena saat itu terjadi pertentangan yang keras antara kaum adat dan kaum muda tentang pelaksanaan ajaran Islam. Banyak hal-hal yang tidak dibenarkan dalam Islam, tapi dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Karya yang terkenal : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Saat ini banyak orang membicarakan Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk yang diambil dari Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk karya sastra Buya Hamka, Beliau sosok cendekiawan Muslim Indonesia yang paling berpengaruh dalam dunia sastra, agama dan filsafat Islam. Ulama terkenal dari era awal abad ke-20 ini memang memiliki pengaruh yang luas dalam bidang sastra dan keagamaan, terutama filsafat, tafsir dan sejarah agama Islam. Buya Hamka jelas lebih dari sekedar ulama yang hanya berkutat dengan urusan formalitas agama Islam semata. Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah juga merupakan aktifis agama dan perjuangan melawan penjajahan, kemiskinan dan masalah sosial, yang membuktikan bahwa ia adalah salah satu tokoh agama yang berpikiran progresif.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan sebuah karya tersohor oleh Prof Dr. Hamka. Ianya adalah kisah cinta seorang pemuda kampung miskin yang tidak punya saudara bernama Zainuddin terhadap seorang gadis dari keluarga ternama bernama Hayati. Cinta mereka tidak mendapat restu keluarga Hayati. Pinangan Zainudin ditolak. Hayati dijodohkan dengan pemuda pilihan keluarga bernama Aziz yang dikatakan lebih layak mendampingi Hayati. Ibarat ruas telah bertemu buku, bagai janggut pulang ke dagu, sama berbangsa keduanya, satu bulan satu matahari. Begitulah pandangan keluarga Hayati, ketika mereka sepakat menjodohkan Hayati dan Aziz.

Cerita ini berkisar tentang semangat juang Zainuddin, bagaimana merana dan melaratnya hidup Zainuddin setelah cintanya ditolak oleh keluarga Hayati. Kemudian beliau bangun semula dari segala kedukaan, membuka lembaran baru dalam hidupnya menjadi seorang penulis yang ternama dan berjaya. Ia menceritakan tentang kesetiaan, cinta dan kasihnya Zainuddin terhadap Hayati. Meski Hayati sudah berkahwin tetapi sebaik mendapat tahu tentang kesusahan yang dihadapi Hayati, lantaran suaminya yang suka berpoya-poya serta tidak bertanggung-jawab, Zainuddin terus membantu tanpa ada dendam dan benci. Sesungguhnya cinta yang suci itu akan terus mekar di dalam hati hingga ke hujung nyawa begitulah jua cinta antara Zainuddin dan Hayati.
Cerita cinta ini disampaikan kepada pembaca melalui surat-surat yang ditulis oleh Zainuddin dan Hayati. Membaca surat-surat ini akan membawa kita terbang jauh ke dasar hati mereka. Sebuah cerita yang menyayat hati. Berkisar tentang pangkat dan darjat. Antara kekuatan jiwa, keimanan dan tuntutan nafsu.
Prof. Dr. Hamka menulis buku ini ketika beliau berusia 31 tahun ketika darah masih muda, khayalan dan sentimen masih memenuhi jiwanya dan beliau dikritik hebat kerana ia adalah sebuah buku cinta sedangkan pada zaman itu buku yang sebegini tidak pernah diterbitkan. Tetapi setelah sepuluh tahun berlalu, masyarakat mulai faham akan perlunya kesenian dan keindahan dalam hidup manusia. Sehinggakan ada yang bertanya bila lagi Dr akan menulis cerita yang begini hebat seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Di Bawah Lindungan Kaabah.

     II.          SKALA INTERNASIONAL
Nama tokoh : Arthur Ignatius Conan Doyle
Pada tanggal 22 Mei 1859, Arthur Conan Doyle lahir di Edinburgh, Skotlandia. Pada tahun 1890 novelnya, A Study in Scarlet, memperkenalkan karakter Detektif Sherlock Holmes. Doyle akan pergi untuk menulis 60 cerita tentang Sherlock Holmes. Dia juga berusaha untuk menyebarkan agama Spiritualisme melalui serangkaian buku yang ditulis dari tahun 1918 sampai 1926. Doyle meninggal karena serangan jantung di Crowborough, Inggris pada 7 Juli 1930.
Kehidupan awal
Pada tanggal 22 Mei 1859, Arthur Conan Doyle lahir makmur, ketat keluarga Irlandia-Katolik di Edinburgh, Skotlandia. Meskipun keluarga Doyle yang dihormati di dunia seni, ayahnya, Charles, yang adalah seorang pecandu alkohol seumur hidup, memiliki beberapa prestasi untuk berbicara tentang. Ibu Doyle, Mary, adalah seorang wanita yang hidup dan terdidik yang suka membaca. Dia sangat senang menceritakan anak muda cerita aneh nya. Antusias dan animasi sambil berputar cerita liar memicu imajinasi anak. Sebagai Doyle kemudian mengingat dalam biografinya, "Di masa awal saya, sejauh yang saya bisa ingat apa-apa sama sekali, cerita hidup dia akan memberitahu saya menonjol sehingga dengan jelas bahwa mereka mengaburkan fakta-fakta nyata dalam hidup saya."
Pada usia 9, Doyle tawaran selamat tinggal menangis kepada orang tuanya dan dikirim ke Inggris, di mana ia akan menghadiri Hodder Place, Stonyhurst-a Jesuit persiapan sekolah dari 1868 hingga 1870. Doyle kemudian melanjutkan studi di Stonyhurst College untuk lima tahun ke depan. Untuk Doyle, pengalaman asrama sekolah brutal: banyak teman-teman sekelasnya diganggu dia, dan sekolah dipraktekkan hukuman fisik kejam terhadap mahasiswa. Seiring waktu, Doyle menemukan pelipur lara dalam bakat nya untuk mendongeng, dan mengembangkan penonton bersemangat siswa yang lebih muda.

Pendidikan Kedokteran dan Karir
Ketika Doyle lulus dari Stonyhurst College pada tahun 1876, orang tuanya berharap bahwa ia akan mengikuti jejak keluarganya dan belajar seni, sehingga mereka terkejut ketika ia memutuskan untuk mengejar gelar dokter di Universitas
Sir Arthur Ignatius Conan Doyle KGStJ, DL (22 Mei 1859 - 7 Juli 1930) adalah seorang penulis dan dokter Inggris, paling terkenal karena cerita fiksi tentang detektif Sherlock Holmes, yang umumnya dianggap tonggak di bidang fiksi kejahatan. Ia juga dikenal karena menulis petualangan fiksi karakter kedua ia menemukan, Profesor Challenger, dan untuk mempopulerkan misteri Mary Celeste. [1] Ia adalah seorang penulis yang produktif yang karya-karyanya yang lain termasuk fantasi dan ilmu cerita fiksi, drama, roman , puisi, non-fiksi dan novel sejarah.
sebagai gantinya. Di sekolah kedokteran, Doyle bertemu mentornya, Profesor Dr. Joseph Bell, yang kekuatan pengamatan yang tajam kemudian menginspirasi Doyle untuk menciptakan karakter detektif terkenal fiksi, Sherlock Holmes. Di University of Edinburgh, Doyle juga memiliki nasib baik untuk bertemu teman-teman sekelas dan rekan penulis masa depan James Barrie dan Robert Louis Stevenson. Sementara seorang mahasiswa kedokteran, Doyle mengambil sendiri pertama menusuk nya menulis, dengan sebuah cerita pendek berjudul The Mystery of Sasassa Loire. Yang diikuti oleh cerita kedua, The Tale Amerika, yang diterbitkan di London Society.
Selama tahun ketiga Doyle dari sekolah kedokteran, ia mengambil pos ahli bedah kapal berlayar di kapal penangkap ikan paus untuk Lingkaran Arktik. Pelayaran terbangun rasa Doyle petualangan, perasaan bahwa ia dimasukkan ke dalam cerita, Kapten Bintang Kutub.
Karya terkenal : Detektif Conan
Sherlock Holmes (/ ʃɜrlɒk hoʊmz /) adalah seorang detektif fiksi yang diciptakan oleh penulis Skotlandia dan dokter Sir Arthur Conan Doyle, lulusan dari University of Edinburgh Medical School. Sebuah berbasis di London "detektif konsultan" yang kemampuannya berbatasan dengan fantastis, Holmes dikenal penalaran logis yang cerdik, kemampuannya untuk mengadopsi hampir semua penyamaran dan penggunaan ilmu forensik untuk memecahkan kasus yang sulit.
Holmes, yang pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1887, adalah fitur dalam empat novel dan 56 cerita pendek. Novel pertama, A Study in Scarlet, muncul di Natal Tahunan Beeton di 1887 dan yang kedua, The Sign of Four, di Majalah Bulanan Lippincott di tahun 1890. Popularitas karakter tumbuh dengan seri pertama cerita pendek dalam The Strand Magazine, mulai dengan "A skandal di Bohemia" pada tahun 1891; tambahan seri cerita pendek dan dua novel (diterbitkan dalam bentuk serial) muncul dari kemudian ke 1927. Peristiwa dalam cerita-cerita berlangsung dari sekitar 1880-1914.
Semua kecuali empat cerita yang diriwayatkan oleh teman dan penulis biografi Holmes, Dr. John H. Watson. Dua yang diriwayatkan oleh Holmes sendiri ("Petualangan Soldier pucat" dan "Petualangan Singa Mane"), dan dua lainnya ditulis sebagai orang ketiga ("Batu Mazarin" dan "Nya terakhir Bow" ). Dalam dua cerita ("Petualangan Musgrave Ritual" dan "Petualangan Gloria Scott"), Holmes mengatakan Watson cerita dari ingatannya, dengan Watson menceritakan kisah bingkai. Yang pertama dan keempat novel, A Study in Scarlet dan The Valley of Fear, termasuk bagian-bagian yang panjang narasi mahatahu peristiwa yang tidak diketahui baik Holmes atau Watson.
Doyle mengatakan bahwa pembuatan karya fiksi Holmes terinspirasi oleh Joseph Bell, seorang ahli bedah di Royal Infirmary of Edinburgh untuk siapa ia bekerja sebagai juru tulis. Penulis produktif ini juga memiliki empat buku yang paling populer yaitu Sherlock Holmes selama tahun 1890-an dan awal 1900-an: The Sign of Four (1890), The Adventures of Sherlock Holmes (1892), The Memoirs of Sherlock Holmes (1894) dan The Hounds of Baskervilles , yang diterbitkan pada tahun 1901. pada tahun 1893, untuk jijik Doyle pembaca, ia telah berusaha untuk membunuh karakternya Sherlock Holmes agar lebih fokus pada menulis tentang Spiritualisme. Pada tahun 1901, bagaimanapun, Doyle Sherlock Holmes diperkenalkan kembali sebagai hantu di The Hounds of Baskervilles dan kemudian membawanya kembali ke kehidupan di Petualangan Rumah Kosong sehingga karakter yang menguntungkan bisa mendapatkan Doyle uang untuk mendanai pekerjaan misionaris itu. Doyle juga berusaha untuk menyebarkan imannya melalui serangkaian karya tertulis, yang terdiri dari The New Revolution (1918), The Vital Pesan (1919), The Wanderings dari Spiritualist (1921) dan Sejarah Spiritualisme (1926).

CONTOH LAPORAN PERJALANAN KE GALERI LUKISAN

LAPORAN PERJALANAN KE MASJIDI GALERI LUKISAN Laporan: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Apres...