Friday, 13 November 2015

PENGERTIAN SASTRA SERTA MANFAATNYA


 Sastra adalah perwujudan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan adalah media pemikiran yang tercurah melalui bahasa, bahasa yang bisa direpresentasikan dalam bentuk tulisan, media lain bisa saja berbentuk gambar, melody musik, lukisan ataupun karya lingkungan binaan (arsitektur). Untuk lebih mengetahui tentang sastra, manfaat dan sejarahnya dapat dilihat pada tulisan saya berikut..


Pengertian Sastra

Pengertian sastra menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia )
1.       bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yg dipakai dl kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari);
2.       kesusastraan;
3.       kitab suci Hindu; kitab ilmu pengetahuan;
4.       pustaka; primbon (berisi ramalan, hitungan, dsb);
5.       tulisan; huruf;

Definisi dan Pengertian Sastra Menurut Beberapa Ahli
1.       Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
2.       Sumarno dan Saini, sastra adalah ungkapan pribadi manusiaberupa pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat, keyakinan,  dalam  suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.
3.       Mursal Esten, menyatakan sastra atau kesusastraan adalahpengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melaluibahasa sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
4.       Ahmad Badrun, berpendapat bahwa Kesusastraan adalahkegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
5.       Menurut Semi, sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaanseni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannyamenggunakan bahasa sebagai mediumnya
6.       Panuti Sudjiman, mendefinisikan sastra sebagai karya lisan atautulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan sepertikeorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya.
7.       Menurut Sumardjo dan Sumaini, definisi sastra yaitu :
a. Sastra adalah seni bahasa.
b. Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yangmendalam.
c. Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa
d. Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalamsebuah bentuk keindahan.
e. Sastra adalah semua buku yang memuat perasaankemanusiaan yang benar dan kebenaran moral dengansentuhan kesucian, keluasan pandangan dan bentuk yangmempesona.
8.       Suyitno, Sastra adalah sesuatu yang imajinatif, fiktif dan inventif  juga harus melayani misi-misi yang dapatdipertanggungjawabkan.
9.       Tarigan, sastra adalah merupakan obyek bagi pengarang dalam mengungkapkan gejolak emosinya, misalnya perasaan sedih,kecewa, senang dan lain sebagainya.
10.   Damono, mengungkapkan bahwa sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu.


Manfaat Sastra

Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
a.       Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
b.      Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
c.       Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat  yang digambarkan dalam karya.
d.      Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
e.      Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.
f.        Masih banyak manfaat sastra yang bagi satu pembaca berbeda dengan pembaca lainnya. Sehingga beberapa pembaca yang menikmati buku yang sama bisa jadi memperoleh pengalaman puitik yang berbeda.

Sejarah, sastra, dan kritik sastra
Sejarah adalah ilmu yang memperlihatkan perkembangan karya sastra dari waktu ke waktu. Sejarah bagian dari ilmu sastra yaitu ilmu yang mempelajari tentang sastra dengan berbagai permasalahannya. Di dalamnya tercakup teori sejarah, sejarah dan kritik sastra, dimana ketiga hal tersebut saling berkaitan.
Selanjutnya (Todorov; 1985: 61) mengatakan bahwa tugas sejarah adalah:
1.       meneliti keragaman setiap kategori sastra.
2.       meneliti jenis karya sastra baik secara diakronis, maupun secara sinkronis.
3.       menentukan kaidah keragaman peralihan sastra dari satu masa ke masa berikutnya.
Sedangkan sastra adalah perwujudan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan adalah media pemikiran yang tercurah melalui bahasa, bahasa yang bisa direpresentasikan dalam bentuk tulisan, media lain bisa saja berbentuk gambar, melody musik, lukisan ataupun karya lingkungan binaan (arsitektur).
Pengertian sejarah menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yg benar-benar terjadi di masa lampau. Atau menurut catatan perkuliahan yang saya ikuti, pengertian sejarah yaitu cabang ilmu sastra yang berusaha menyelidiki perkembangan sastra sejak awal pertumbuhannya sampai pada perkembangan sastra saat ini.
   
Cabang-cabang yang ada dalam ilmu sastra yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra merupakan bagian yang membahas hakikat dan pengertian sastra, sedangkan kritik sastra adalah ilmu sastra yang menyelidiki karya sastra secara langsung. Adakah di antara kalian yang tahu hubungan timbal balik antara cabang-cabang sastra tersebut? Berikut ini saya gambarkan relasi ketiganya.

Hubungan timbal-balik antara teori sastra dengan sejarah sastra:
1.       Teori sastra muncul karena telah diadakan penyelidikan terhadap sastra (sejarah sastra).
2.       Teori sastra diperlukan untuk mengonfirmasi tentang sejarah sastra.
3.       Sejarah sastra memerlukan teori sastra dalam perjalanannya.
4.       Teori sastra dapat berubang/berkembang sesuai dengan perubahan sejarah sastra/perjalanan dunia sastra.
Hubungan timbal-balik antara kritik sastra dengan sejarah sastra:
1.       Adanya kritikan terhadap sastra (karya sastra) mempengaruhi    perjalanan sejarah sastra.
2.       Kritik sastra memerlukan bahan dari sejarah sastra.
3.       Perkembangan sejarah sastra tidak terlepas dari kritik sastra.

Hubungan antara teori sastra dengan kritik sastra:
1.       Dengan bermodalkan teori sastra, kita dapat mengkritik suatu sastra (karya sastra).
2.       Adanya kritikan terhadap sastra, dapat memengaruhi teori sastra. Mungkin berupa penambahan/pengurangan terhadap teori tertentu, atau dapat juga berupa konfirmasi terhadap teori sastra tertentu.




Wednesday, 11 November 2015

SEJARAH PERKEMBANGAN JURNALISTIK





Tugas
SEJARAH PERKEMBANGAN JURNALISTIK DI INDONESIA








OLEH :
ISBUL ANSARI
N1A4 14 003






FAKULTAS ILMU BUDAYA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014




SEJARAH DAN PERKEMBANGAN JURNALISTIK DI INDONESIA


A.     SEJARAH JURNALISTIK DI INDONESIA

Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.
Jurnalistik di Indonesia mulai masuk pada masa pergerakan. Berdasarkan sejarah, jurnalistik Indonesia dibagi menjadi 3 golongan.

1.      Pers Kolonial
Pers Kolonial merupakan pers yang dibangun oleh orang-orang Belanda di Indonesia. Pada Abad ke-18, muncul surat kabar berama Bataviasche Nouvellesd. Sejak saat itu bermunculan surat kabar dengan bahasa Belanda yang isinya bertujuan untuk membela kaum kolonialis.

2.      Pers Cina 
Muncullah surat kabar yang dibuat oleh orang-orang Cina. Media ini dibuat sebagai media pemersatu keturunan Tionghoa di Indonesia. 

3.      Pers Nasional 
Pers Nasional muncul pada abad ke-20 di Bandung dengan nama Medan Priayi. Media yang dibuat oleh Tirto Hadisuryo atau Raden Djikomono, diperuntukan sebagai alat perjuangan pergerakan kemerdekaan. Tirto Hadisuryo akhirnya dianggap sebagai pelopor peletak dasar-dasar jurnalistik modern di Indonesia.


B.     PERKEMBANGAN JURNALISTIK DI INDONESIA

Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan kewartawanan sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timoer, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit.

Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.

Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi kewartawanan. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan teknologi layar hitam putih.

Masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh kentara dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hal inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis Independen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara.

Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi. Kegiatan kewartawanan diatur dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang dikeluarkan Dewan Pers dan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia atau KP

CONTOH LAPORAN PERJALANAN KE GALERI LUKISAN

LAPORAN PERJALANAN KE MASJIDI GALERI LUKISAN Laporan: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Apres...